STIH Muhammadiyah Bima Selenggarakan Webinar Nasional Bersama HeyLaw, Kegiatan ini Mengangkat Tema ” Tips Sukses Hibah Penelitian Dikti Bagi Dosen”.

Kota Bima, 03 Mei 2021. Penelitian dan pengabdian merupakan garda penting dan wajib bagi para peneliti dan dosen perguruan tinggi di Indonesia, disamping gatra pendidikan. Namun demikian, kebanyakan peneliti dan dosen kesulitan melakukan penelitian karena tidak mampu mendapatkan dana penelitian yang harus dicari sendiri secara kompetisi di internal maupun eksternal. Padahal biaya penelitian yang berkualitas sangat mahal sehingga tidak mungkin dibiayai sendiri oleh dosen dan penelitian yang hanya bergaji kecil. Kum pendidikan diperoleh para pengajar secara otomatis karena proses pembelajaran di perguruan tinggi merupakan kegiatan rutinitas yang harus dijalankan secara intensif. Kebanyakan justru kelebihan beban mengajar sehingga kum pendidikan selalu berlebihan dan terbuang percuma karena tidak bisa dikompensasi dengan gatra tridarma yang lain. Kum penelitian menjadi pembatas utama yang menjadikan para peneliti dan dosen perguruan tinggi tidak dapat naik pangkat dan berkarier cemerlang. Dana penelitian tidak tersedia secara otomatis bagi seluruh dosen, namun harus berkompetisi sangat ketat dengan membuat proposal yang baik dan memenuhi penilaian oleh reviewer handal dan dengan sistem yang transparan dan berbasis IT. Padahal dana hibah penelitian kompetisi di level perguruan tinggi, nasional dan internasional bisa berkisar puluhan juta sampai ratusan milyar per judul penelitian per tahun. Dari seluruh dosen yang ada di Indonesia, ternyata yang mampu memenangkan hibah penelitian kompetisi berkualitas hanya sekitar kisaran 20 persen saja. Bahkan hanya sedikit yang bergelar doktor bahkan professor yang mampu memenangkan kompetisi ketat tersebut. Dan yang mampu memenangkan hibah untuk melakukan penelitian, ternyata hanya sedikit saja yang mampu menghilirkan hasil penelitiannya menjadi publikasi pada pertemuan ilmiah seminar maupun jurnal bereputasi tinggi, di level nasional maupun internasional. Padahal, output penelitian juga bagian terpenting untuk penilaian kelanjutan hibah tahun berikutnya. Saat ini pemerintah Indonesia juga memberikan insentif tambahan bagi peneliti yang mampu mempublikasikan karya ilmiahnya. Penulis bisa mendapatkan dana segar tambahan sampai puluhan bahkan ratusan juta untuk setiap paper yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi. Bagi yang sudah piawai dan sering mendapatkan hibah penelitian, nampaknya menjadi langganan tetap untuk mendapatkan hibah kompetisi, karena sudah mengetahui trik dan strategi jitu memenangkan hibah. Sedangkan yang tidak punya kemampuan dan keberanian berkompetisi, masih selalu mengalami kegagalan. Bahkan banyak dosen dan penelitian sudah apatis, takut, ragu, tidak berani, menganggap tidak mungkin untuk mengajukan, apalagi memenangkan hibah penelitian secara kompetisi. Kadang juga tidak tahu, kenapa selalu gagal dan gagal lagi. Yang maju semakin maju, sedang yang ketinggalan tidak diberi bekal cukup untuk dapat berkompetisi. Yang punya nama besar dan berkualitas semakin besar, yang pemula semakin dianggap tidak kredibel untuk mengajukan hibah bergengsi. Kepiawaian melakukan trik dan strategi jitu untuk memenangkan hibah penelitian, pengabdian ataupun pengembangan masyarakat menjadi cara praktis utama untuk mendapatkan dana segar melakukan Tridarma secara terpadu dan menyeluruh. Kemauan, kemampuan, kesempatan dan kewenangan untuk bertanding memenangkan hibah penelitian, pengabdian masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dapat diperoleh melalui pelatihan intensif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *